Minggu, 08 Januari 2012

all moment with u \(^,^)/

| 0


ini tepat ultah ku ke 20, tgl 05 Nov 2011
hari ini pun aku resmi jadian dengan dia, aku percayakan hati ku untuk nya,,
agar dia punya tanggung jawab tug menjaga hati ku, menjagaku, dan berusaha tuk membuat ku bahagia ,,
yaaapz,, jalani saja lah kemana air akan mengaliir ,,
semoga dia pria yang memang allah kirim buat menjaga ku ,, :)



foto ini awal-awal kita jadian,,
yaapz,, masih anget-anget nya kalo orang bilang,,
yaaa,, smoga gak hanya di aawal aja yaa ,, :)



ini kita di marina ,,
katanya aku mirip londo luntur ,, hhaaa ,, dasar genduud !!



ini juga waktu di marina ,,
abiz jadi baby sister n brother buat dapin ma eca ,,
fotoo duluu deehh ,,
cheeerrrzz ,,,, senyuuuum sayaang ,, :)



kalo lead foto ini, jadi inget smua pengakuannya ,,
aku salud, amu brani ngakuin smw nyaa,,
dan gak mudah org buat mngakui kesalahannya ,,
makasih atas kjujuran mu :)



hhaaa ,, gendud eksis n narsiis bgt ,, :)
ini di sidomukti, kita turing* bareng, seneng*, happy* pokok nya :)



taaarrraaaaaattt ,,,,,,,
yag prewed yaaapz ,, hhaaa :)



ini juga lucuuu ,, :)
bisa jadi pilihan foto prewed,, hhmmbb,, hhaaa :)



ini kayak india-indianan ,, hhaa :)









ini pas kita abiz renang in the jungle toon with keysa ,,
abiz renang, rz makan tela-tela.,, hhaa :)

walaupun baru sebentar aku kenal amu, aku deked ma amu,
aku jalani hubungan ma amu,,
tapi aku ngrasa seneng n bahagia banget ,,
perhatian gak pernah lepas dari mu ,,
makasih ya allah, Kau izinkan ku tug mengenalnya dan berbagi kasih sayang dan kebahagiaan dengannya ,,
meskipun begitu banyak masalah yang kami hadapi, semoga ini bisa mendewasakan pikiran dan hubungan kami,,
semoga ini bukan kebahagiaan sesaat yang nantinya akan kembali kepada Mu lagi,,
aku tau, semua gak ada yang abadi, tapi aku akan belajar tuk menjaga amanat Mu, yang masih Kau berikan kepada ku hingga detik ini ,,
makasih ya allah ,, pria itu bisa selalu membuat ku tersenyum :)

sucses for u genduuuud :)

| 0
ini awal dari kehidupan mu ,,
ini awal dari perjuangan mu ,,
ini awal cita-cita mu ,,
ini awal masa depan mu ,,
ini awal kebahagiaan mu di masa yang akan datang ,,

tanggal 05 Januari 2012 ,
merupakan awal tahun yang baik, hari ini ndud ku sayang, memulai perjuangan nya dengan membuka perusahaan baru dengan nama PT. JATARIM BINAU LINES .
aku senang dengan usaha nya, aku senang dengan kemauannya, kerja keras nya tug meraih masa depannya.
saat itu pula, aku bisa dekat dengan orang tua nya, mengenal siapa keluarga nya, yang selama ini hanya ada di angan-angan ku tug bisa di terima dan masuk kedalam lingkup keluarganya.
tapi, keluarga nya begitu welcome terhadapku,,
aku senaang sekali, aku seperti menemukan keluarga baru,
aku berharap, semoga usahanya d beri kelancaran, kemudahan, serta dia bisa menjadi seorang pemimpin yang bijaksana,, amiin,,

ya allah ,,
terimakasih karna Engkau telah memberikanku kesempatan tug mengenalnya dan keluarganya,,
serta Engkau mengijinkanku tug menyayangi orang yang juga sayang terhadapku ,,
mudahkanlah usahanya,, mudahkanlah jalannya dalam meraih kesuksesan ,,
aku hanya bisa memberikan dia semangadh ya allah,, 
jika memang dia Engkau takdirkan untuk ku, akan ku jaga amanat mu ini ya allah,,
jika tidak,, setidaknya Engkau telah memberikanku kesempatan tuk mengenal nya ,,
amiiin ,, v(^,^)v

Rabu, 04 Januari 2012

kata simbah seperti gangsingan !!

| 0
"bocah kok rag due kesel,, koyok gangsingan ,, !!", begitu kata simbah yang sedari pagi tag melihatku.

yaaap,, hari ini aku sangaaat lelaaah ,, !!

kantor => nyari kado => kampus => akpol => back to home
buuussseeeettttttt ,,,
seperti turis mengitari kota semarang !!
hhmmmbb ,, menyenangkan siiiiih ,,,
tp sedikit kecewa ,, k ultah ponakan eee mlah gg ktmu ank nya ,, :(
gpp deeh,,

"appy bdae ya dek,, semoga panjang umur, sehat selalu, nurut sama mama,
tante doain makin pinter yaaaa ,, (^,^) "

hari yang cukup melelahkaaaan ,,
saad nya merebahkan badan dan simpan energi tug mnyambut hari esok.. (-_-")

Senin, 02 Januari 2012

Happy New Year 2012

| 0
"teeeeeett,,, teeeeeeeeeeettt,,, teeeett,,,,, happy new year ,,,"

tepat pukul 00.00, suara kembang api dan terompet di kumandangkan seluruh penduduk* di dunia.
yupz,, !!
waktu berjalan begitu cepat, baru rasanya kita menginjak di tahun 2011, sekarang kita mulai membuka lembaran baru lagi di tahun 2012 ,,

saadnya kita tutup buku masa lalu di tahun 2011,
banyak kenangan yang terjadi di tahun 2011, baik itu suka, duka, canda, tawa, semua nya berbaur menjadi 1 cerita di tahun 2011,
sekarang,, life must go on !! yeeaah,, sekarang tanpa terasa kita sudah menginjak k tahun 2012,,
2012 bagaikan sebuah lembaran baru yang mulai kita buka,, satu persatu, lembar per lembar, kita susun cerita* baru, harapan* baru, semangad baru, cita* yang belum sempat kita wujudkan,, impian yang begitu indah yang akan kita raih, akan ada suka, duka, haru, semua bercampur menjadi 1,

yupz,, !! lembaran yang akan kita isi dengan sesuatu yang lebih baik dari pada tahun sebelumnya,,

"bergegaslah kawan ,, tug sambut masa depan !!"
tahun baru, semangad baru \(^,^)/

nothink be perfect in the world ,, !!

| 0
Ada ungkapan mengatakan :  

" Kekurangan hanya milik manusia dan kesempurnaan hanya milik Allah "

yupz !! ada benar nya juga ungkapan itu. di dunia ini memang tidak ada manusia yang sempurna.
yang ada hanyalah bagaimana antar manusia bisa saling melengkapi.
terkadang, kita mencari seseorang yang sempurna tuk menjadi pasangann hidup kita.
tapi, itu semua harus kembali ke pribadi kita masing*, apakah kita pun termasuk org yang sempurna yang selama ini di cari oleh calon pasangan kita??
jangan pernah memandang seseorang dari cover nya saja, karna cover yang baik belum tentu baik pula isinya.
ibarat kata kita jalan-jalan di mall, kita melihat suatu barang, dari kejauhan barang itu nampak bagus, mulus, tanpa cacat sedikit pun, tapi setelah kita berjalan mendekati barang itu,, kita akan tau apa kelemahan barang itu.

semakin kita terus berjalan mencari seseorang yang sempurna, kita akan kehilangan orang yang justru bisa menyempurnakan kita, karena kesempurnaan itu bukan sesuatu yang abadi.
seperti hal nya kekayaan, tua- muda, cantik-tampan, seiring berjalannya waktu semuanya dapat berubah,
sempurna seperti apa yang kita cari di dunia ini?
kriteria sempurna hanya ada di pribadi masing* manusia,,
sempurna seperti apa sih menurut mereka???

hhhmmmmbb...
no body is perfect !!
semua punya kelebihan dan kelemahan, itu udah d berikan oleh Allah sesuai dengan porsi masing* ,,
allah tau pa yang kita butuhkan bukan apa yang kita mau ,, \(^,^)v

Selasa, 15 November 2011

gak selamanya senyum tanda bahagia, dan air mata tanda kesedihan (-o-")

| 0
yupz,, !!
terkadang manusia salah mengartikan ekspresi wajah seseorang,,
ketika seseorang selalu tertawa, senyum, ceria, pasti orang lain akan menganggap "waah,, bahagia sekali orang itu?". tapi, apakah orang yang selalu tertawa, senyum dan ceria itu dia memang sedang bahagia??
belum tentu,, dia hanya tidak ingin nampak lemah di hadapan orang lain.
dia punya senyum, dia punya canda, dia punya tawa diatas kesedihannya, yang mungkin gak semua orang punya kelebihan seperti itu.
tersenyum di atas tangis itu memang sulit, tapi bukankah senyum itu ibadah??
berbagilah kebahagiaan dengan orang di sekitar mu, buat lah mereka selalu tersenyum,
bahkan air mata pun bukan tanda kesedihan atau kelemahan bagi seseorang,, terkadang air mata itu di artikan bahwa orang itu "cengeng". tapi, bukan itu sebenarnya yang ada dibalik air mata.
ada rahasia lain di balik menetes nya air mata, dimana air mata itu bisa juga tanda kebahagiaan, hingga dia tidak bisa menyembunyikan rasa haru nya,,
yaaah,, semua kembali lagi ke pribadi masing-masing, bagaimana seseorang mengekspresikan kebahagiaan dan kesedihan itu,,
manusia diciptakan berbeda-beda, untuk saling melengkapi,,
senyum dan air mata itu bagaikan 2 orang sahabat, dikala air mata keluar dan harus jatuh, maka senyumlah yang membangkitkannya agar air mata itu tidak berlarut panjang,,
itulah perjalanan kehidupan,, ada tawa, canda, senyum, air mata, persahabatan, tangis, cita dan cinta yang semua nya memiliki makna atau arti yang berbedaa,,

manusia tidak akan selalu hidup dengan senyum dan air mata tidak akan selalu hidup dalam diri manusia.
ketika air mata menjadi sebuah kesedihan, semua kembali ke manusia nya lagi, bagaimana agar dia bisa kembali melukis senyum di wajah nya,,
don't be sad yaaaaah ,,, :*

my b'dae 20

| 1


alhamdulillaaah,, makasih ya allah,,
akhirnya nyampek juga di kepala 2, begitu banyak ucapan, doa dan kejutan dari kawan*ku,,
makasih ya allah, hingga kini aku masih Engkau berikan nikmat, kesehatan, keluarga dan teman* yang selalu mendukungku,,
semoga di usiaku ini, aku lebih dewasa, dan aku bisa membanggakan kedua orang tuaku,,
amiin ,,
tanpa kalian, aku gak akan bisa seperti ini,, ajari aku tug selalu bersyukur kepada Mu ya Allah,, amiin,,
epha sayaaang kalian semuuaaa,, love iu all,, "\(^o^)/"

Jumat, 08 Juli 2011

SURAT SEORANG IBU UNTUK ANAK NYA :)

| 0
Anakku yang kusayangi.... Pada suatu saat di kala kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua, cobalah berlaku sabar dan cobalah mengerti aku.
Anakku yang kusayangi….

Pada suatu saat di kala kamu menyadari bahwa aku telah menjadi sangat tua,
cobalah berlaku sabar dan cobalah mengerti aku.

Jika banyak makanan yang tercecer di kala aku makan…,
jika aku mendapat kesulitan mengenakan pakaianku sendiri…, sabarlah !Kenanglah saat-saat di mana aku meluangkan waktuku untuk mengajarimu tentang segala hal yang kau perlu tahu, ketika kau masih kecil.

Jika aku mengulang mengatakan hal yang sama berpuluh kali,
jangan menghentikanku ! Bersabarlah mendengarkan aku!
Ketika kau kecil, kau selalu memintaku membacakanmu cerita yang sama berulang-ulang, dari malam yang satu ke malam yang lain hingga kau tertidur,
dan aku lakukan itu untukmu!

Jika aku enggan mandi atau membutuhkanmu untuk memandikanku, jangan memarahiku, dan jangan katakan kepadaku bahwa itu memalukan!
Ingatlah berapa banyak pengertian yang kuberikan padamu menyuruhmu mandi di kala kecilmu.

Jika aku kebingungan menghadapi hal-hal baru dan teknologi modern,
janganlah menertawaiku! Beri aku waktu lebih banyak untuk mengerti!
Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap “mengapa” yang engkau ajukan di saat kecilmu.

Jika terkadang aku menjadi pelupa dan aku tidak dapat mengerti dan mengikuti pembicaraan, beri aku waktu untuk mengingat dan jika aku gagal melakukannya, jangan sombong dan memarahiku,

karena yang penting bagiku adalah… aku dapat bersamamu dan dapat berbicara padamu.

Jika aku tak mau makan, jangan paksa aku!
Aku tahu bilamana aku lapar dan kapan aku tidak lapar.
Bersabarlah terhadapku….

Ketika kakiku tak lagi mampu menyangga tubuhku, untuk bergerak seperti sebelumnya…,
bantulah aku dengan cara yang sama ketika aku merengkuhmu dalam tanganku,
mengajarimu melakukan langkah-langkah pertamamu.

wahai anakku...
telah bungkuk pula tubuhku
bergemetar tanganku..
berdirinya seharusnya telah dipapah,,
dan dudukpun seharusnya telah dibopong..

wahai anakku..
bantulah aku ketika kakiku tidak kuat untuk menahan tubuhku..
ingatlah tatkala engkau masih kecil aku selalu menggendongmu..

Suatu hari kelak kau akan mengerti bahwa di samping semua kesalahan yang aku buat, aku selalu ingin apa yang terbaik bagimu

Kau tak usah merasa sedih, tidak beruntung atau gagal di hadapanku melihat kondisiku dan usiaku yang sudah bertambah tua.

Kau harus ada di dekatku, mencoba mengerti aku bahwa hidupku adalah bagimu,
Bantulah aku untuk berjalan, bantulah aku pada akhir hidupku dengan cinta dan kesabaran. Satu hal yang membuatku harus berterima kasih padamu adalah senyum dan cintamu padaku.

wahai anakku..
aku mencintaimu anakku,
surat ini kutunjukkan padamu dari ibumu dan ayahmu.
ingatlah dengan kata-kata yang disampaikan oleh nabimu duhai anakku..
"Ridha Allah ada pada ridha ke-2 orang tua, dan Murka Allah berada pada murka ke-2 orang tua"
aku akan selalu mencintaimu...
seperti lautan yang tak'kan pernah kering
DAN SEPERTI ANGIN YANG TIDAK PERNAH BERHENTI MEMBERIKAN KESEJUKAN...
karena kebahagianmu adalah kebahagianku
dan kesedihanmu adalah kesedihanku...
semoga Allah ridha kepadamu..
Amin..Ya Rabbal 'Alamin

Selasa, 17 Mei 2011

BUKU KEHIDUPAN

| 0
Hidup manusia itu seperti sebuah buku.
Front cover adalah tanggal lahir.
Back cover adalah tanggal pulang.

Kehidupan itu ibarat sebuah buku…
sampul depan buku adalah awal mula kehidupan …
sampul belakang buku adalah akhir penutup kehidupan..
tiap lembar buku adalah tiap-tiap detik kehidupan yang dilalui…
tiap lembar buku adalah tiap-tiap menit kehidupan yang dilalui…
tiap lembar buku adalah tiap-tiap jam kehidupan yang dilalui…
tiap lembar buku adalah tiap-tiap hari kehidupan yang dilalui…

Ada buku yang menarik dibaca…
ada yang tidak menarik dibaca…
ada yang sedikitpun tidak dilirik..
bahkan tidak dibaca sama sekalipun…
ada buku yang hanya menjadi pajangan saja…

Seburuk apapun halaman buku…
sekotor apapun coretan kehidupan halaman buku…
selalu tersedia halaman selanjutnya yang putih bersih dan polos…
halaman baru yang tiada cacat tiada cela..
untuk diisi dengan coretan kehidupan…
hingga tiba pada lembar akhir buku…
dan buku pun ditutup…..

demikian pula kehidupan…
seburuk apapun hari yang telah dilalui…
Allah selalu menyediakan hari yang baru untuk dilalui…
Allah selalu memberi kesempatan yang baru…
untuk melakukan sesuatu hal yang benar dalam kehidupan dihadapan Allah..

untuk memperbaiki kesalahan di hari sebelumnya..
untuk melanjutkan alur cerita kehidupan yang sudah ditetapkan-Nya..
untuk kehidupan seluruh hamba-Nya..
hingga tiba pada akhir kehidupan…
memenuhi panggilan-Nya…
yang tak dapat ditunda dan tak dapat dipercepat…
namun pasti kan tiba..

Nikmati, isi dengan hal2 yang baik dan jangan lupa untuk selalu bertanya kepada Tuhan tentang apa yang harus ditulis tiap2 harinya…

Semoga isi coretan halaman buku kehidupan…
kehidupanku..
kehidupanmu..
kehidupan dia..
kehidupan mereka..
kehidupan kalian…
kehidupan kita semua hamba Allah…

bisa menjadi orang yang dapat membawa perubahan bagi dunia ini
menjadi terang bagi yang gelap…


Subhanallah aamiin

CINTA MEMBUTUHKAN KESABARAN :)

| 0
Cerita ini adalah kisah nyata… dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.
Bacalah, semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua.
nb: sediakan tissu sebelum membacanya yak..

****

Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita???
Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita…
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…
Pernikahan kami sederhana namun meriah…
Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula.

Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya.
Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu…

Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci…
Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku… sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihatsekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.

***


Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saatini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami.
Karena dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya.

Alhamdulillah saat itu suamiku mendukungku…
Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA.
Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku…
Didepan suami ku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suami ku, aku dihina-hina oleh mereka…


Pernah suatu ketika satu tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan, mobilnya hancur. Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yanghampir membuat ku menjadi seorang janda itu.
Ia dirawat dirumah sakit pada saat dia belum sadarkan diri setelah kecelakaan. Aku selalu menemaninya siang & malam sambil kubacakan ayat-ayat suci Al –Qur’an. Aku sibuk bolak-balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukanaktivitas sosial ku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karena kecelakaan.

Namun saat ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami, akumelihat di dalam kamarnya ada ibu, adik-adiknya dan teman-teman suamiku, dandisaat itu juga.. aku melihat ada seorang wanita yang sangat akrab mengobroldengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku.

Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suamiku sudah sadar, tapi aku tak boleh sedih di hadapannya.
Kubuka pintu yang tertutup rapat itu sambil mengatakan, “Assalammu’alaikum” danmereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semuamelihatku. Suamiku menatapku penuh manja, mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup.

Tangannya melambai, mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya erat. Setelahaku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum”, ia punmenjawab salam ku dengan suaranya yg lirih namun penuh dengan cinta. Aku punsenyum melihat wajahnya.

Lalu.. Ibu nya berbicara denganku …
“Fis, kenalkan ini Desi teman Fikri”.
Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya,perempuan itu bernama Desi dan dia sangat akrab dengan keluarga suamiku. Hinggaakhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangandengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan tersebut,aku tak mengerti apayg mereka bicarakan.

Aku sibuk membersihkan & mengobati luka-luka di kepala suamiku, barusebentar aku membersihkan mukanya, tiba-tiba adik ipar ku yang bernama Dianmengajakku keluar, ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku pun mengijinkannya.Kemudian aku pun menemaninya.
Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata, “lebih baik kau pulang saja, adakami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”

Anehnya, aku tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abangharus banyak beristirahat dan karena psikologisnya masih labil. Aku berdebatdengannya mempertanyakan mengapa aku tidak diizinkan berpamitan dengan suamiku.Tapi tiba-tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia juga mengatakan halyang sama.

Nantinya dia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang takberpamitan padanya, toh suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunyasalah ataupun tidak, suamiku tetap saja membenarkannya. Akhirnya aku pun pergimeninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata.
Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembalidari rumah sakit. Dan aku hanya bisa menangis dalam kesendirianku. Menangismengapa mereka sangat membenciku.

***

Hari itu.. aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takutkehilangannya, aku takut cintanya dibagi dengan yang lain.
Pagi itu, pada saat aku membersihkan pekarangan rumah kami, suamiku memanggilku ke taman belakang, ia baru aja selesai sarapan, ia mengajakku duduk diayunan favorit kami sambil melihat ikan-ikan yang bertaburan di kolam airmancur itu.

Aku bertanya, “Ada apa kamu memanggilku?”
Ia berkata, “Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang”
Aku menjawab, “Ia sayang.. aku tahu, aku sudah mengemasi barang-barang kamu ditravel bag dan kamu sudah memeegang tiket bukan?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sudahlama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku akanpulang dengan mama ku”, jawabnya tegas.

“Mengapa baru sekarang bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana?”,tanya ku balik kepadanya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewakarena ia baru memberitahukan rencana kepulanggannya itu, padahal aku telahbersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.

“Mama minta aku yang menemaninya saat pulang nanti”, jawabnya tegas.
“Sekarang aku ingin seharian dengan kamu karena nanti kita 3 minggu tidakbertemu, ya kan?”, lanjut nya lagi sambil memelukku dan mencium keningku.Hatiku sedih dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.

Bahagianya aku dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang &cintanya walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama suamiku, tapi karenakeluarganya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu padaku karena suamikusangat sayang padaku.

Kemudian aku memutuskan agar ia saja yg pergi dan kami juga harus berhematdalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami.
Karena ini acara sakral bagi keluarganya, jadi seluruh keluarganya haruskomplit. Walaupun begitu, aku pun tetap tak akan diperdulikan oleh keluarganyaharus datang ataupun tidak. Tidak hadir justru membuat mereka sangat senang danaku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.

Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluan yang akandibawanya ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku,lalu aku peluk erat dirinya. Hati ini bergumam tak merelakan dia pergi seakanterjadi sesuatu, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisamenangis karena akan ditinggal pergi olehnya.

Aku tidak pernah ditinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama-samakemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian dan tidak memiliki teman, karenabiasanya hanya pembantu sajalah teman mengobrolku.
Hati ini sedih akan di tinggal pergi olehnya.
Sampai keesokan harinya, aku terus menangis.. menangisi kepergiannya. Aku taktahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuksangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti akan selalu menelponku.

***


Berjauhan dengan suamiku, aku merasa sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri.Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadinya aku takterlalu kesepian ditinggal pergi ke Sabang.
Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami memburuk dan aku pun jatuhsakit. Rahimku terasa sakit sekali seperti di lilit oleh tali. Tak tahan akumenahan rasa sakit dirahimku ini, sampai-sampai aku mengalami pendarahan. Akudilarikan ke rumah sakit oleh adik laki-lakiku yang kebetulan menemanikudisana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3.

Aku menangis.. apa yang bisa aku banggakan lagi..
Mertuaku akan semakin menghinaku, suamiku yang malang yang selalu berharap akanpunya keturunan dari rahimku.. namun aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan kemudianaku hanya bisa memeluk adikku.

Aku kangen pada suamiku, aku selalu menunggu ia pulang dan bertanya-tanya,”kapankah ia segera pulang?” aku tak tahu..
Sementara suamiku disana, aku tidak tahu mengapa ia selalu marah-marah jikamenelponku. Bagaimana aku akan menceritakan kondisiku jika ia selalu marah-marah terhadapku..

Lebih baik aku tutupi dulu tetang hal ini dan aku juga tak mau membuatnyakhawatir selama ia berada di Sabang.
Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan ceritapadanya. Setiap hari aku menanti suamiku pulang, hari demi hari aku hitung…

Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto-fotokami, ponselku berbunyi menandakan ada sms yang masuk.
Kubuka di inbox ponselku, ternyata dari suamiku yang sms.
Ia menulis, “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulangnya satu hari lagi,aku akan kabarin lagi”.
Hanya itu saja yang diinfokannya. Aku ingin marah, tapi aku pendam saja egoyang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba, aku menantinya di rumah.

Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfumkesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan nantinya aku juga akanmenyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir-akhir ini.

Bel pun berbunyi, kubukakan pintu untuknya dan ia pun mengucap salam. Sebelummasuk, aku pegang tangannya kedepan teras namun ia tetap berdiri, akumembungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan kucuci kedua kakinya, aku takmau ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami.

Setelah itu akupun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksinya..
Masya Allah.. ia tidak mencium keningku, ia hanya diam dan langsung naikkeruangan atas, kemudian mandi dan tidur tanpa bertanya kabarku..
Aku hanya berpikir, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nyasampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku padatempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.

Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas,aku tak tega membangunkannya. Aku hanya mengeelus wajahnya dan aku ciumkeningnya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka’at.

***


Aku mendengar suara mobilnya, aku terbangun lalu aku melihat dirinya daribalkon kamar kami yang bersiap-siap untuk pergi. Lalu aku memanggilnya tapi iatak mendengar. Kemudian aku ambil jilbabku dan aku berlari dari atas ke bawahtanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku untuk mengejarnya tapi iabegitu cepat pergi.
Aku merasa ada yang aneh dengan suamiku. Ada apa dengan suamiku? Mengapa iabersikap tidak biasa terhadapku?

Aku tidak bisa diam begitu saja, firasatku mengatakan ada sesuatu. Saat itujuga aku langsung menelpon kerumah mertuakudan kebetulan Dian yang mengangkattelponnya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang sedang terjadi dengansuamiku. Dengan enteng ia menjawab, “Loe pikir aja sendiri!!!”. Telpon punlangsung terputus.

Ada apa ini? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubahsetelah ia kembali dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku,apalagi memanjakan aku.
Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggungjawabnya sebagai seorang suami. Kami hanya berbicara seperlunya saja, akuselalu diintrogasinya. Selalu bertanya aku dari mana dan mengapa pulangterlambat dan ia bertanya dengan nada yg keras. Suamiku telah berubah.

Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah dituduhnya berzina dengan mantanpacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu,tapi aku selalu ingat.. sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suamitetap di atas para istri, itu pedoman yang aku pegang.
Aku hanya berdo’a semoga suamiku sadar akan prilakunya.

***


Dua tahun berlalu, suamiku tak kunjung berubah juga. Aku menangis setiap malam,lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja berkenalan.
Kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna. Walaupun kondisinya tetapseperti itu, aku tetap merawatnya & menyiakan segala yang ia perlukan.Penyakitkupun masih aku simpan dengan baik dan sekalipun ia tak pernah bertanyaperihal obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadiibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.

Bersyukurlah.. aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorangguru ngaji, jadi aku tak perlu meminta uang padanya hanya untuk pengobatankankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.
Sungguh.. suami yang dulu aku puja dan aku banggakan, sekarang telah menjadiorang asing bagiku, setiap aku bertanya ia selalu menyuruhku untuk berpikirsendiri. Tiba-tiba saja malam itu setelah makan malam usai, suamikumemanggilku.

“Ya, ada apa Yah!” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”.
“Lusa kita siap-siap ke Sabang ya.” Jawabnya tegas.
“Ada apa? Mengapa?”, sahutku penuh dengan keheranan.
Astaghfirullah.. suami ku yang dulu lembut tiba-tiba saja menjadi kasar, diamembentakku. Sehingga tak ada lagi kelanjutan diskusi antara kami.
Dia mengatakan “Kau ikut saja jangan banyak tanya!!”

Lalu aku pun bersegera mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Sabangsambil menangis, sedih karena suamiku kini tak ku kenal lagi.
Dua tahun pacaran, lima tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadiorang asing buatku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasifoto pernikahan kami, sekarang menjadi dingin.. sangat dingin dari batu es. Akumenangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak berteriak, tapi akutak bisa.

Suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, sukamembanting barang-barang. Dia bilang perbuatan itu menunjukkan sikapketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabarmengobati penyakitku ini, dalam kesendirianku..

***


Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidaktidur karena terus berpikir. Keluarga besarnya juga telah berkumpul disana,termasuk ibu & adik-adiknya. Aku tidak tahu ada acara apa ini..
Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tuaitu, ia pun langsung keluar bergabung dengan keluarga besarnya.

Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dalam lemari tuayg berada di dekat pintu kamar, lemari tua yang telah ada sebelum suamiku lahirtiba-tiba Tante Lia, tante yang sangat baik padaku memanggil ku untuk bersegeraberkumpul diruang tengah, aku pun menuju ke ruang keluarga yang berada ditengahrumah besar itu, yang tampak seperti rumah zaman peninggalan belanda.

Kemudian aku duduk disamping suamiku, dan suamiku menunduk penuh dengankebisuan, aku tak berani bertanya padanya.
Tiba-tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atassemuanya, membuka pembicaraan.

“Baiklah, karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha”.Neneknya berbicara sangat tegas, dengan sorot mata yang tajam.
“Ada apa ya Nek?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab, “Kau telah bergabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun,sampai saat ini kami tak melihat tanda-tanda kehamilan yang sempurna sebabselama ini kau selalu keguguran!!”.
Aku menangis.. untuk inikah aku diundang kemari? Untuk dihina ataukahdipisahkan dengan suamiku?

“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu.. sebelum kau menikahdengannya. Tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur,dan akhirnyamenikahlah ia dengan kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logatorang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya.
“Dan aku dengar dari ibu mertuamu kau pun sudah berkenalan dengannya”, neneknyamasih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamiku hanya terdiam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin akupeluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian itu.

Neneknya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari ucapannyadengan mimik wajah yang sangat menantang kemudian berkata, “kau maunya gimana?kau dimadu atau diceraikan?”
MasyaAllah.. kuatkan hati ini.. aku ingin jatuh pingsan. Hati ini seakan remukmendengarnya, hancur hatiku. Mengapa keluarganya bersikap seperti initerhadapku..

Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulaukayu, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab!.” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab.
Aku langsung memegang tangan suamiku. Dengan tangan yang dingin dan gemetar akumenjawab dengan tegas.
“Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapatberdiskusi dengannya melalui bathiniah, untuk kebaikan dan masa depan keluargaini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami.”

Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cintaku dibagi. Dan pada saat itujuga suamiku memandangku dengan tetesan air mata, tapi air mataku tak sedikitpun menetes di hadapan mereka.
Aku lalu bertanya kepada suamiku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatkudirumah kita nanti, yah?”
Suamiku menjawab, “Dia Desi!”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara, “Kapan pernikahannyaberlangsung? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek?.”

Ayah mertuaku menjawab, “Pernikahannya 2 minggu lagi.”
“Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruhnyamengurus KK kami ke kelurahan besok”, setelah berbicara seperti itu aku permisiuntuk pamit ke kamar.

Tak tahan lagi.. air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku bukapintu kamar dan aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi akusendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi. Sakit.Diiringi akutnya penyakitku..
Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakanganini?

Aku berjalan menuju ke meja rias, kubuka jilbabku, aku bercermin sambilbertanya-tanya, “sudah tidak cantikkah aku ini?”
Ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok. Kulihatwajahku, ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampirhabis.. kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.

Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suamiku yang datang, ia berdiridibelakangku. Tak kuhapus air mata ini, aku bersegera memandangnya dari cerminmeja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan, “terima kasih ayah, kamu memberisahabat kepada ku. Jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti!Iya kan?.”

Suamiku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum danbertanya kenapa rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakaishampo.
Dalam hatiku bertanya, “mengapa ia sangat cuek?” dan ia sudah tak memanjakankulagi. Lalu dia berkata, “sudah malam, kita istirahat yuk!”
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur”, jawabku tenang.

Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan akuakan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku.
Aku tak tahu kalau Desi orang Sabang juga. Sudahlah, ini mungkin takdirku. Akuingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku atas rasa sayangdan cintanya itu.

***


Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat suamiku, aku marah padasuamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang sedangtidur pulas, apa salahku? sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Akusave di mydocument yang bertitle “Aku Mencintaimu Suamiku.”

Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar.Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, karena mungkin saja akutakkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yangtelah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap?”

Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk kedalamrumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kamu mencuci kakiku dulu, lalu ketikakalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun-ubunnya sebagaimanayang kamu lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu..”, perkataanku terhenti karenatak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menagis meledak.
Tiba-tiba suamiku menjawab “Lalu apa Bunda?”

Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk seketika aku langsungmenatapnya dengan mata yang berbinar-binar…
“Bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan?”, pintaku tuk menyakini bahwakuping ini tidak salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata, “Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda?”,sambil ia mengelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkukkarena dia sangat tinggi, aku hanya sedadanya saja.

Dia tersenyum sambil berkata, “Kita liat saja nanti ya!”. Dia memelukku danberkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama”.
Kemudian ia mencium keningku, aku langsung memeluknya erat dan berkata, “Ayah,apakah ini akan segera berakhir? Ayah kemana saja? Mengapa Ayah berubah? Akukangen sama Ayah? Aku kangen belaian kasih sayang Ayah? Aku kangen denganmanjanya Ayah? Aku kesepian Ayah? Dan satu hal lagi yang harus Ayah tau, bahwaaku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belumbisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama Ayah baru bisa aku terima, jika yangdihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari. Bukan berarti aku pernah berzinaAyah.” Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata,”Aku minta maaf Ayah, telah membuatmu susah”.

Saat itu juga, diangkatnya badanku.. ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tibaperutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan iabertanya, “bunda baik-baik saja kan?” tanyanya dengan penuh khawatir.
Aku pun menjawab, “bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudahmebuatku baik, Yah. Aku hanya tak bisa bicara sekarang”. Karena dia akanmenikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus khusyu menjalani acaraprosesi akad nikah tersebut.

***


Setelah tiba dimasjid, ijab-qabul pun dimulai. Aku duduk diseberang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu, membuat hati inicemburu, ingin berteriak mengatakan, “Ayah jangan!!”, tapi aku ingat akan kondisiku.

Jantung ini berdebar kencang saat mendengar ijab-qabul tersebut. Begituijab-qabul selesai, aku menarik napas panjang. Tante Lia, tante yang baik itu,memelukku. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya… aku kuat.

Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding dipelaminan. Orang-orang yanghadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapansangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu..hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencucikakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka denganpernikahan ini?

Sementara itu Desi disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti akudahulu, yang di musuhi.
Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa? Suamiku akan tidur denganperempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukandidalam sana.
Sepertiga malam pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, laluaku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah. Kudekatilalu kulihat. Masya Allah.. suamiku tak tidur dengan wanita itu, ia ternyatatidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah,tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.

“Kamu datang ke sini, aku pun tahu”, ia berkata seperti itu. Aku tersenyum danmegajaknya sholat lail. Setelah sholat lail ia berkata, “maafkan aku, aku takboleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang keJakarta, biar Desi pulang dengan mama, papa dan juga adik-adikku”

Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untukistirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lamaini tidak terjadi. Ya Allah.. apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untukmengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saatini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan kehangatan darisuamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..

Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.
Aku pun berkata, “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi?”
“Aku kangen sama kamu Bunda, aku tak mau menyakitimu lagi. Kamu sudah seringterluka oleh sikapku yang egois.” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.

Lalu suamiku berkata, “Bun, ayah minta maaf telah menelantarkan bunda.. Selamaayah di Sabang, ayah dengar kalau bunda tidak tulus mencintai ayah, bundaseperti mengejar sesuatu, seperti mengejar harta ayah dan satu lagi.. ayahpernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya kalau bundagak mau berbuat “seperti itu” dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip (“sepertiitu”). Ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung dan ayah berpikir kalaubunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah dimarahioleh keluarga ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda”

Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan didirinya, hanya karena omongan keluarganya yang tidak pernah melihat betapatulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.
Aku hanya menjawab, “Aku sudah ceritakan itu kan Yah. Aku tidak pernah berzinahdan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapaaku memilih kamu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah.Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karenamenderita mencintaimu.”

Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian dikamarpengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku danberusaha memaafkannya beserta sikap keluarganya juga.
Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa benci.

***


Keesokan harinya…
Ketika aku ingin terbangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimkusakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan suamiku kaget bukan main, ialangsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit..
Dari kejauhan aku mendengar suara zikir suamiku..
Aku merasakan tanganku basah..
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.

Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan, “Bunda, Ayah minta maaf…”
Berkali-kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hatiku, apa ia tahu apa yang terjadipadaku?
Aku berkata dengan suara yang lirih, “Yah, bunda ingin pulang.. bunda inginbertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya, Yah..”
“Ayah jangan berubah lagi ya! Janji ya, Yah… !!! Bunda sayang banget samaAyah.”

Tiba-tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakitnya semakin keatas, kakiku sudahtak bisa bergerak lagi.. aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku. Kulihatwajahnya yang tampan, berlinang air mata.
Sebelum mata ini tertutup, kulafazkan kalimat syahadat dan ditutup dengankalimat tahlil.

Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku..
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka..
Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kamimenikah.

Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafasku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampaiaku hidup didalam hati anakmu, ketahuilah Ma.. dari dulu aku selalu berdo’aagar Mama merestui hubungan kami. Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku,apa engkau punya buktinya Ma? Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma? Fikritetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari duluaku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau bencidiriku. Dengan Desi kau sangat baik tetapi denganku menantumu kau bersikapsebaliknya.”

***

Setelah ku buka laptop, kubaca curhatan istriku.
========================

Ayah,mengapa keluargamu sangat membenciku?
Aku dihina oleh mereka ayah.
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu?
Pernah suatu ketika aku bertemu Dian di jalan, aku menegurnya karena dia adikiparku tapi aku disambut dengan wajah ketidaksukaannya. Sangat terlihat Ayah..
Tapi ketika engkau bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilkudengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah?

Aku tak bisa berbicara tentang ini padamu, karena aku tahu kamu pasti membelaadikmu, tak ada gunanya Yah..
Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu pada Desi yang sangat akrab dengan mertuaku.
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku.
Aku sangat marah..
Jika aku membicarakan hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi danibunya..

Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya Allah kuatkan aku, maafkan aku..
Engkau Maha Adil..
Berilah keadilan ini padaku, Ya Allah..
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku..
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja-manja lagi padamu..

Aku kuat ayah dalam kesakitan ini..
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku..
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah..
Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu.
Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui.
Tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku.
Aku harus sadar diri.
Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu.
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku?
Ayah.. aku masih tak rela.

Tapi aku harus ikhlas menerimanya.
Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya.
Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku.
Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir.
Sebelum ajal ini menjemputku.
Ayah.. aku kangen ayah..

===========


Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda..
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi di Pulau Kayu ini.
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkankeceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.

Bunda.. Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah..
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutkutak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku takperduli, hidup dalam kesendirianmu..
Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur denganbelaian tangan Bunda yang halus.

Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda, kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Bunda.. maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat ditidurmu yang panjang.
Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iyakanapa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka. Maafkan aku ketika kaudi fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja.

Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana?
Tunggulah Ayah disana Bunda..
Bisakan? Seperti Bunda menunggu ayah di sini.. Aku mohon..

Ayah Sayang Bunda..

Senin, 11 April 2011

mencoba menerima apa yang datang, dan m.ikhlazkan yang tlah pergi :)

| 0
semua yang ada di dunia ini gk ada yang sempurna..
khidupan yang penuh perjuangan.
di dalam perjuangan banyak sekali pelajaran* tentang arti kehidupan..
kuat ato tidak nya seseorang dalam menjalani cobaan hidup, tergantung dari stiap manusianya...
ikhlas dan tawakal kpd allah, ntu kunci yang utama...
kenikmatan yang baru saja kita rasakan, dalam sekejap allah mengambilnya..
ada yang datang memberikan ketulusan, kasih sayang, dan sebuah kehidupan yang indah, mlah kita sia*kan..
seseorang yang tlah pergi dan jelas sekali orang itu tidak mengharapkan kita, knp kita masih saja berharap dy kembali??
mulai hari ini,,,
coba kita belajara untuk dapat menghargai dan bersyukur dengan apapun yang ada pada diri kita sekrang dan mencoba untuk mengikhlaskan apapun dan siapapun yang telah Allah ambil dari kita.. 
karna, allah sangat sayang dengan kita, dengan mengambil pa yg tdk baik dalam kehidupan kita...
apa yang allah ambil, terkadang kita b'fikir allah jahat, allah gg sayang..
justru itu bentuk kasih sayang allah buat kita.
apa yg menurut kita baik, blm tentu itu baik juga buat allah..
allah yang berhak atas diri kita dan lebih tau apapun yang terbaik buat diri kita...
sabar, ikhlaz n tawakal lah kuncinya...
ingat!!
allah slalu ada buat kita...
semua akan menjadi indah pada waktunya... :)

Rabu, 06 April 2011

appy b'dae sahabat q... :)

| 7


Appy b'dae to mak'e....
wish iiu all d'best...

Diaha Kiki Apsari...
dia mak' q sekaligus sahabat ku...
dia sahabat yang slalu ada wat q,
kemanapun q pergi, slalu dengan dia...
ntu fto waktu kita touring di Sidomukti hloo...
hanya bermodal nekad aja sa nyampek sana..
hhaaaaa

kita sama sekali gak tau jalan, cuma ikud arah petunjuk aja...
mank dy kloop bgt gila nya ma aku...
hhmmm....
smoga kita gg hnya jd sahabat d wktu sneng* ja...

mga kita sa jadi sahabat selamanya...
yang namanya sahabat, akan lebih ada ketika slah satu di antara kita sedih, bukan hanya ada ketika dy senang...

ya Allah,
jaga sahabat ku...
Engkau sudah mengambil orang yang aku sayang...
tapi aku mohon, jgn ambil sahabat* terbaik ku...
amiiin :)

Rabu, 30 Maret 2011

Cukup Simpan Dalam Hati Saja :)

| 0
Bulan ini awal ku memasuki kuliah pada semester 3, 
dengan semangat yang begitu menggebu-gebu dan tekad yang bulat sebulat badan q, ku awali perkuliahan hari pertama dengan "bismillaaahh..."
hanya kata itu, yang dapat menguatkan ku dari semua masalah yang ada...

Minggu* pertama dalam kuliah, aku merasa beeraaat bgt!!!
sumpaaah!!!! gila bgt dosen* Q!!
gak kira* log kasih tugas!
ku ngrasa gk kuad bgt wat lanjut kul, dgn semua tugas yg ada...
huuuuh!!

tiap pagi, q bkerja keras memeras keringat, membanting tulang, eee.... sore hari msh harus menimba ilmu!!
heedeeh...
ya allaah... kuatkan akuuu.....
tapi q gg boleh lemah!!
semua ini adalah proses, yg butuh perjuangan!
inilah perjuangan hidup!!
dulu, bapak sama ibug, berjuang demi aku, sekarang q akan b.juang juga demi beliau...

Semuanya, apa yang aku rasain, apa yg aku pnginin...
semua keluh kesah q, cukup aku simpan dalam hati saja...
karena senyum mereka cukup menguatkan ku..

Makasih bapak..
makasiih ibug,
karena senyum dan doa mu aku dapat terus semangadh untuk jadi lebih baeg!!!

ya allah..
semoga senyum itu akan terus mendampingi ku, hingga aku meraih gelar sarjana ku..
amiiin....

Luph iiu bapak...
Luph iiu ibug... :)
 

Epha kecil Copyright 2011 ~ Designed by pangeran-kecil ~ Inspired by epha-kecil~ Author by eva rosdiyanti :)